Assalamu ́alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan meungucap bismillahirrahmanirrahim
, Saya Perdana Menteri Negara Acheh Darussalam menyerukan kepada bangsa Acheh Darussalam
SUPAYA: MENGIBARKAN BENDERA PUTIH
Selama satu bulan Penuh, terhitung dari (8 Desember 2025 – 8 Januari 2026) di seluruh
pelosok negara Acheh Darussalam, sebagai symbol zona damai, Perlindungan, negosiasi serta Keselamatan dari masyarakat Dunia Internasional –khususnya PBB– sepertimana diatur dalam ‘The Hague Convention’, 18 Oktober 1907.
Bangsa Acheh yang tengah ditimpa musibah Bencana Alam, selain perlukan bantuan makanan, perobatan, air bersih, alat Transportasi, alat komunikasi, Penerangan dan tempat tinggal yang layak huni; juga mahu diterapkan Sistem Perwalian PBB ke atas Acheh Darussalam, berdasarkan pasal 75 & 76 Piagam PBB 1945.
Ketahuilah Wahai Bangsa Aceh Kita berhak mendapatkan perlidungan dari PBB demi keselamatan dan perlindungan.
Paska bencana banjir yang berdampak sampai hilangnya beberapa desa, banyak manyat-manyat Manusia yang belum diefakuasi, banyak Masyarakat yang kelaparan karna tidak terdistribusinya makanan dan minuman sehingga akan terjadi musibah yang Berkesinambungan.
Saya harap kepada PBB dan Negara-negara Dunia untuk memberikan bantuan langsung kepada Masyrakat yang menjadi korban bencana dengan tidak menitipkan kepada kakitangan penjajah indonesia, karena dikhawatirkan tidak sampai kepada korban.
Untuk memudahkan pihak PBB boleh mengikut sertakan NGO ataupun Ormas yang berada di Negara Acheh Darussalam.
Demikian SERUAN ini disampaikan semoga dapat dimaklumi. Wabillahi taufik walhidayah,
Wilayah Meudèlat, 6 Desember 2025
Dr. H. Yusra Habib Abdul Gani, S.H.
Assalamu ́alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan meungucap bismillahirrahmanirrahim
, Saya Perdana Menteri Negara Acheh Darussalam menyerukan kepada bangsa Acheh Darussalam
SUPAYA:
MENGIBARKAN BENDERA PUTIH
Selama satu bulan Penuh, terhitung dari (6 Desember 2025 – 6 Januari 2026) di seluruh
pelosok negara Acheh Darussalam, sebagai symbol zona damai, Perlindungan,
negosiasi serta Keselamatan dari masyarakat Dunia Internasional –khususnya
PBB– sepertimana diatur dalam ‘The Hague Convention’, 18 Oktober 1907.
Bangsa Acheh yang tengah ditimpa musibah Bencana Alam, selain perlukan
bantuan makanan, perobatan, air bersih, alat Transportasi, alat komunikasi, Penerangan dan tempat tinggal yang layak huni; juga
mahu diterapkan Sistem Perwalian PBB ke atas Acheh Darussalam, berdasarkan
pasal 75 & 76 Piagam PBB 1945.
Ketahuilah Wahai Bangsa Aceh Kita berhak mendapatkan perlidungan dari PBB demi keselamatan dan perlindungan.
Paska bencana banjir yang berdampak sampai hilangnya beberapa desa, banyak manyat-manyat Manusia yang belum diefakuasi, banyak Masyarakat yang kelaparan karna tidak terdistribusinya makanan dan minuman sehingga akan terjadi musibah yang
Berkesinambungan.
Saya harap kepada PBB dan Negara-negara Dunia untuk memberikan bantuan langsung kepada Masyrakat yang menjadi korban bencana dengan tidak menitipkan kepada kakitangan penjajah indonesia, karena dikhawatirkan tidak sampai kepada korban.
Untuk memudahkan pihak PBB boleh mengikut sertakan NGO ataupun Ormas yang berada di Negara Acheh Darussalam.
Demikian SERUAN ini disampaikan semoga dapat dimaklumi.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wilayah Meudèlat, 8 Desember 2025
Dr. H. Yusra Habib Abdul Gani, S.H.
( Perdana Mentreri Acheh Darussalam Di Pengasingan)




