Notification

×

Iklan

Iklan

Disalurkan Gas Di Acheh Melalui Pipa Ke Jawa, Biro Penerangan Aceh Merdeka : Acheh Tidak Miskin Tapi Dimiskinkan

Isnin, 8 Disember 2025 | Disember 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-09T00:27:02Z


 Sejauh mata memandang, ladang nan luas terbentang seolah tak memiliki ujung, begitulah karunia Allah Subbahana wa Ta'ala yang diberikan kepada Aceh, tanah yang subur, hasil alam melimpah dan sejarah masa lalu yang hebat. Kita harus jujur, bahwa dahulu hanya dengan pinang dan minyak nilam, ureung chik (orang tua) di Aceh mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi.


Tanda lain bahwa Aceh adalah daerah yang kaya dan jauh dari kemiskinan, dibuktikan melalui sumbangan rakyat Aceh kepada Indonesia yang kala itu baru saja merdeka. Tetapi kepiluan hari ini saat badai kemiskinan menerpa Aceh, meluluhlantakkan tata kelola pemerintahan, membuat kondisi rakyat kian terhimpit, sebagai isyarat bahwa Aceh telah mengalami proses salah urus yang sangat akut.


Tidak sulit untuk mengurai benang kusut persoalan kemiskinan di Aceh jika menggunakan pendekatan nurani yang bersih dan tidak perlu menggunakan teori ekonomi yang rumit.



Penyumbang terbesar kemiskinan di Aceh ternyata dari elit Aceh sendiri, terutama yang bercokol di eksekutif dan legislatif.


Perebutan dana APBA dalam setiap tahun anggaran, merupakan potret keseharian perilaku elit yang sama sekali tidak menghiraukan etika sosial dan moral.



Akibat dari ketamakan elite di kedua kubu tersebut, berdampak fatal karena gagalnya penyerapan anggaran yang sejatinya merupakan hak rakyat. Konflik alokasi dana APBA, merupakan pintu masuk para koruptor di kedua kubu untuk menjarah hak rakyat. Di sisi lain kedua kubu yang berkonflik, memelihara kelompok oligarki sebagai perpanjangan tangan demi menggoalkan niat korupsi.



TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update